JABEJABEco - Dalam era di mana penggunaan kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) semakin merajalela, penting bagi kita untuk berhati-hati saat membagikan foto selfie di platform media sosial. Oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab telah memanfaatkan AI untuk mengedit foto-foto tersebut menjadi versi telanjang, yang dapat berujung pada masalah serius.
Roy Shakti, seorang kreator konten, telah mengeluarkan peringatan keras mengenai hal ini. Ia mendorong masyarakat, terutama kaum wanita, untuk berhati-hati dalam berbagi foto selfie mereka di media sosial.
Menurut penjelasan Roy Shakti, menggunakan aplikasi AI untuk tujuan ini sangatlah sederhana. Anda hanya perlu memasukkan foto yang ingin diubah, dan dalam waktu singkat, aplikasi AI dapat mengubahnya menjadi gambar telanjang.
Melalui akun TikTok-nya, Roy Shakti telah memamerkan kemampuan AI ini dengan mengedit foto dirinya sendiri. Ia mengambil gambar dirinya yang mengenakan kaos singlet dan celana pendek di dalam ruangan olahraga, dan hasil akhirnya menampilkan dirinya dalam bentuk tubuh wanita telanjang.
Penting untuk diketahui bahwa AI saat ini hanya mampu mengenali tubuh wanita, dan ini dapat menjadi modus baru bagi pelaku kejahatan untuk menyerang kaum wanita. Hal ini menjadi ancaman serius, karena siapa pun dengan mudah dapat mengubah foto asli menjadi versi telanjang dalam sekejap.
Baca Juga: Lima Aplikasi Edit Video Gratis di HP Terbaik 2023, Agar Konten Tiktok dan IG Makin Berkualitas
Tidak hanya itu, kekhawatiran lain adalah bahwa hasil editan AI ini sangatlah realistis dan halus, sehingga sulit untuk membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.
Teknologi ini dapat disalahgunakan oleh individu yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemerasan, pelecehan, dan bahkan tindakan teror.
Roy Shakti juga mencatat bahwa aplikasi semacam ini sudah digunakan oleh penagih utang pinjaman online sebagai alat untuk melakukan ancaman, yang semakin menunjukkan betapa berbahayanya teknologi ini.
Cara Mengatasi Penyebaran Foto Telanjang di Internet
Untuk kalangan remaja, ada alat yang dapat membantu mengatasi masalah ini, yaitu "Take It Down". Alat ini bertujuan untuk memberikan kendali kepada remaja dalam mengatasi penyebaran gambar telanjang mereka di media sosial. Dengan menggunakan alat ini, seseorang dapat membuat jejak digital gambar tersebut secara anonim, tanpa harus mengunggah gambar aktual.
Proses ini melibatkan pembuatan "sidik jari digital" dari gambar yang akan dicari di seluruh internet. Sidik jari ini terdiri dari serangkaian kode unik yang disebut "hash". Hash tersebut kemudian dimasukkan ke dalam database, yang dikelola oleh perusahaan teknologi yang telah setuju untuk berpartisipasi dalam upaya menghapus gambar tersebut dari platform mereka.
Baca Juga: Siap Saingi Chat GPT, Ini Dia Teknologi dan Fitur Terbaru dari Google Bard
Platform yang telah berkomitmen dalam proyek ini termasuk Monday, Facebook, Instagram yang dimiliki oleh Meta, Yubo, OnlyFans, dan Por*hub yang dikelola oleh Mindgeek. Namun, penting untuk diingat bahwa gambar yang telah tersebar di situs lain atau dikirim melalui platform terenkripsi seperti WhatsApp tidak dapat dihapus melalui alat ini.
"Take It Down" diciptakan khusus untuk membantu individu yang memiliki kekhawatiran bahwa gambar mereka telah tersebar di internet tanpa izin. Gavin Portnoy, juru bicara NCMEC, mengatakan, "Ini memang dirancang untuk situasi di mana seseorang memiliki kepercayaan bahwa gambar mereka berada di suatu tempat di web atau mungkin akan berada di sana."
Situs takeitdown.org mampu bekerja dengan gambar asli maupun hasil manipulasi seperti 'deepfakes', yang menciptakan gambar yang terlihat seperti orang nyata yang melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak pernah dilakukan oleh mereka.***
Follow dan baca update berita jabejabeco di Google News