Gudeg, Nangka Manis Kuliner Khas Yogyakarta yang Menggoda

- 28 Oktober 2023, 11:05 WIB
Gudeg: Kuliner Khas Yogyakarta
Gudeg: Kuliner Khas Yogyakarta /indonesia.travel

JABEJABE.CO - Yogyakarta, dikenal sebagai kota gudeg, merupakan tempat di mana gudeg, hidangan khas, berasal. Gudeg terbuat dari nangka muda atau yang dikenal sebagai gori oleh penduduk setempat. Dalam proses memasaknya, potongan daging nangka ini direbus bersama gula merah dan santan dengan api kecil selama berjam-jam. Faktanya, gudeg menjadi lebih lezat saat dimasak dalam periuk tanah liat di atas tungku.

Berbagai rempah seperti bawang putih, bawang merah, kemiri, biji ketumbar, lengkuas, daun salam, dan daun jati sering ditambahkan ke dalam hidangan gudeg. Daun jati, khususnya, memberikan warna merah kecoklatan yang khas pada hidangan ini. Gudeg Yogyakarta biasanya memiliki rasa manis, sehingga sering disebut sebagai nangka rebus yang manis.

 

Tentu berbeda dengan hidangan barat yang lebih cenderung cepat saji, gudeg adalah contoh sempurna dari keahlian memasak ala Jawa yang memerlukan perhatian detail dan waktu yang cukup lama, bahkan bisa memakan waktu seharian. Namun, proses memasak gudeg memiliki nilai filosofis tersendiri, menggambarkan filosofi Jawa yang menekankan ketenangan, kesabaran, ketelitian, dan penolakan terhadap tergesa-gesa.

Seperti hidangan Indonesia lainnya, gudeg sering disajikan dengan nasi. Beberapa hidangan pendamping yang umumnya disajikan bersama gudeg adalah sambal goreng krecek, opor ayam, telur pindang, dan tempe tahu bacem.

Secara umum, ada dua jenis gudeg yang bisa ditemukan di Yogyakarta: gudeg basah dan gudeg kering. Gudeg basah disajikan dengan kuah santan, sementara gudeg kering tidak memiliki kuah dan cenderung lebih coklat dan manis. Gudeg kering memerlukan waktu lebih lama karena harus dikeringkan, tetapi jenis ini lebih tahan lama dan dapat disimpan dalam lemari pendingin selama 24 jam. Selain itu, ada juga varian lain dari gudeg, yaitu gudeg manggar, yang menggunakan bunga kelapa, yang dikenal sebagai manggar oleh penduduk setempat.

Baca Juga: Lima Warung Gudeg Paling Terkenal di Sleman yang Selalu Ramai Dikunjungi

Selain Yogyakarta, Sobat Pesona juga bisa menemukan gudeg khas Solo, kota tetangganya. Gudeg Solo biasanya lebih berkuah karena lebih banyak santan yang ditambahkan, sehingga warnanya lebih putih. Ini karena gudeg Solo tidak mengandung daun jati yang memberikan warna merah kecoklatan pada gudeg khas Yogyakarta.

Halaman:

Editor: Subrata

Sumber: Indonesia Travel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah