Network
JABEJABE.CO, Belitung - Masyarakat Desa Badau, Kabupaten Belitung mengkritik tindakan PT. Bina Agro Tani (PT. BAT) terkait dampak limbah yang menyebabkan bau busuk hingga ke permukiman.
Andrian, warga Dusun Satu, Desa Badau, Kabupaten Belitung, menyatakan bahwa limbah cair PT. BAT kini mengalir ke anak sungai hingga ke permukiman, sehingga sungai tersebut tidak lagi bisa dimanfaatkan.
"Ada aliran yang melintas jalan masuk Dusun Kelekak Datuk. Di situ sudah menimbulkan bau busuk. Cobalah mampir ke sana, kalau tahan dengan baunya, saya rasa muntah kalau mampir di situ," jelas Andrian Kamis 13 Juni 2024.
"Apalagi kami masyarakat yang tinggal di Badau. Siang malam tercium bau busuk," keluhnya.
Baca Juga: All Eyes On Belitung Timur, Kabupaten Termiskin Di Provinsi Bangka Belitung Versi BPS
Sehubungan dengan kondisi tersebut, Andrian mengatakan masyarakat dan pihak desa tidak tahu lagi harus bagaimana mengatasinya. Mereka sudah melapor, bahkan mengadakan rapat di desa bersama Dinas Lingkungan Hidup untuk penanggulangan limbah, namun tidak membuahkan hasil.
"Pemdes Badau sudah sering lapor sana sini, tidak ada tanggapan sama sekali, tidak ada tindak lanjut, sepertinya PT. BAT ini kebal hukum atau ada hubungan dengan pejabat. Kami sudah tidak tahu lagi harus bagaimana," tandasnya.
Dia mengungkapkan bahwa Dinas Lingkungan Hidup yang hadir dalam rapat di desa beberapa waktu lalu tidak memberikan tekanan kepada perusahaan untuk mengatasi bau busuk yang menjadi keluhan masyarakat.
"Perusahaan jelas-jelas melanggar. Di sekitar ada rumah, sekolah, kantor camat, objek wisata, dan air baku. Kenapa dinas-dinas itu tidak berani bersuara dan bertindak, kan ada kewenangan mereka," ucap Andrian.
