Begini Respon Jokowi atas Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar

- 15 Mei 2024, 18:41 WIB
Begini Respon Jokowi atas Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar
Begini Respon Jokowi atas Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar /Vivi/

JABEJABE.CO, SUMBAR - Setelah banjir lahar dingin melanda Sumatera Barat, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah mengambil tindakan cepat dalam merespon bencana tersebut.

Jokowi memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendatangi daerah yang terdampak guna mengoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.

"Saya memantau dengan saksama perkembangan banjir di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Saya telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera pergi ke sana dan beliau sudah tiba di lokasi," kata Jokowi di BLUD Rumah Sakit Konawe, Sulawesi Tenggara, pada Selasa 14 Mei 2024.

Baca Juga: Info Terkini! BMKG Peringatkan Potensi Banjir Bandang Lahar Dingin yang Lebih Seram di Sumbar!

Jokowi juga menyampaikan bahwa dirinya akan mengunjungi Sumatera Barat secara langsung untuk melihat kondisi korban yang terdampak.

Namun, rencana kunjungan ini masih belum dijadwalkan karena kondisi infrastruktur saat ini yang masih rusak akibat bencana alam itu.

"Saya ingin ke sana, tapi masih mengatur waktu karena banyak jalan yang longsor dan pengungsi masih dalam penataan. Begitu waktunya memungkinkan, saya akan berkunjung untuk memberikan bantuan dan solusi bagi yang terdampak," ujarnya.

Sementara berdasarkan informasi terbaru dari akun Instagram @satlantasrespdpjg menyebutkan bahwa akses lalu lintas dari Padang menuju Bukittinggi dan sebaliknya melalui kawasan Lembah Anai ditutup karena jalan yang rusak parah pada Minggu, 12 Mei 2024 lalu.

Banjir lahar dingin yang terjadi pada Sabtu, 11 Mei 2024 dipicu oleh hujan deras di wilayah hulu Gunung Marapi.

Baca Juga: Banjir Bandang dan Lahar Dingin Menghantam Sumbar, Ketua BMKG Sebut Bukan Akibat Erupsi Marapi!

Bencana ini berdampak parah terhadap empat kabupaten. Di antaranya Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, dan Padang Pariaman.

Menurut BNPB, korban jiwa akibat bencana ini mencapai 50 orang, dengan rincian 27 hilang, 37 luka-luka, dan 3.396 jiwa mengungsi.

"Data terus berkembang. Untuk membantu pencarian korban yang masih hilang, alat berat harus segera dikerahkan karena Basarnas memiliki waktu 6×24 jam. Kami akan terus mencari hingga semua korban ditemukan, terutama jika ada permintaan dari keluarga atau ahli waris," jelas Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan resminya.***

Editor: Hermansyah Paruk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah