Laba Pertamina Melonjak di Tahun 2022, Ahok Blak-blakan Soal Strategi 

- 12 Oktober 2023, 11:40 WIB
Laba Pertamina Melonjak ditahun 2022, Ahok Blak-blakan Soal Strategi
Laba Pertamina Melonjak ditahun 2022, Ahok Blak-blakan Soal Strategi /Instagram.com/@basukibtp

 

 

 

JABEJABE.CO - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok, memberikan penjelasan mengenai faktor di balik keberhasilan Pertamina mencatatkan laba lebih dari US$ 3,2 miliar pada tahun 2022. Ahok mengungkapkan bahwa pencapaian laba Pertamina pada tahun 2022 tidak hanya disebabkan oleh penjualan minyak dan gas bumi atau kenaikan harga minyak, melainkan juga karena upaya perusahaan dalam penghematan.

 

Dilansir dari kanal YouTube.com/ Kaesang Pangarep by GK Hebat pada Rabu 11 Oktober 2023, Ahok menjelaskan bahwa kesuksesan ini terjadi karena komitmen Pertamina untuk melakukan penghematan. 

"Kita sudah mendapatkan laba US$ 3,2 miliar. Orang mungkin berpikir bahwa Pertamina mendapatkan untung karena penjualan minyak, tetapi sebenarnya kita mendapatkan untung karena penghematan," jelas Ahok.

Ahok juga mengungkapkan bahwa saat dia diangkat sebagai Komisaris Utama Pertamina oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), dia diberikan tiga tugas utama.

Baca Juga: Pertamina Ganti Pertalite dengan Pertamax Green 92 di Tahun 2024, tapi Berapa Harganya? 

Tugas-tugas tersebut adalah memperbaiki defisit neraca perdagangan atau mengurangi impor, tidak memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan menjaga tingkat inflasi. 

Ahok mengatakan bahwa dia dan timnya telah bekerja keras untuk memenuhi tugas-tugas tersebut.

Sementara itu, Pertamina baru-baru ini mengumumkan kinerja perusahaan mereka pada tahun 2022.

 

 

Laba bersih Pertamina melonjak hingga mencapai US$ 3,81 miliar atau sekitar Rp 56,6 triliun, dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar US$ 2,05 miliar atau sekitar Rp 29,3 triliun.

Selain laba, pendapatan Pertamina pada tahun 2022 juga mengalami peningkatan signifikan menjadi US$ 84,89 miliar, meningkat 48% dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar US$ 57,5 miliar.

Baca Juga: Pertalite Dihapus Mulai 2024, Pertamina Kenalkan Solusi BBM Terbaru

Selanjutnya, Ebitda Pertamina pada tahun 2022 mengalami kenaikan sebesar 47% menjadi US$ 13,59 miliar dari tahun 2021 yang mencapai US$ 9,26 miliar. 

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menekankan bahwa pencapaian ini bukan semata-mata berkat faktor seperti ICP (Indonesian Crude Price) atau kurs mata uang, dan dia mengajak untuk melihat data. Kontribusi terbesar terhadap pencapaian kinerja Pertamina sebenarnya berasal dari pengeluaran perusahaan, yang berhasil dikurangi.

 

Nicke menjelaskan bahwa pada tahun 2012-2014, biaya-biaya mencapai 93%-94% dari pendapatan, namun pada tahun 2022, biaya-biaya semakin terkendalikan hingga mencapai 89%. 

Hal ini menunjukkan upaya besar dalam penghematan, dengan pelaksanaan 267 program cost efficiency selama tahun 2022. Revenue pada tahun 2022 mencapai rekor tertinggi, dan Pertamina berharap dapat terus tumbuh berkelanjutan di masa depan.***

Editor: Romaryo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini