Kolaborasi untuk Konservasi: PT Timah Lestarikan Keanekaragaman Hayati di Bangka Belitung dan Kepulauan Riau

- 27 Mei 2024, 10:27 WIB
Kolaborasi untuk Konservasi: PT Timah Lestarikan Keanekaragaman Hayati di Bangka Belitung dan Kepulauan Riau
Kolaborasi untuk Konservasi: PT Timah Lestarikan Keanekaragaman Hayati di Bangka Belitung dan Kepulauan Riau /timah.com

JABEJABE.CO, PANGKALPINANG - PT Timah, sebagai salah satu perusahaan tambang timah terkemuka di Indonesia, berkomitmen untuk melaksanakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta keanekaragaman hayati.

Salah satu inisiatif unggulan PT Timah adalah program Hutan Kehati atau Hutan Keanekaragaman Hayati. Melalui program ini, PT Timah mengelola total 56,2 hektar Hutan Kehati yang tersebar di beberapa lokasi: Hutan Kota Mentok, Kabupaten Bangka Barat seluas 2,2 hektar, Kampoeng Reklamasi Air Jangkang, Kabupaten Bangka seluas 37 hektar, dan Hutan Keanekaragaman Hayati Kundur di Kabupaten Karimun seluas 17 hektar.

Program Hutan Kehati ini bertujuan untuk melestarikan ekosistem alami di sekitar wilayah operasional perusahaan, dengan cara melindungi dan memelihara flora serta fauna yang ada. Selain itu, program ini juga berupaya untuk menjaga peran ekologis kawasan tersebut.

Baca Juga: Tahun 2023 PT Timah Salurkan CSR Rp31,79 Miliar, Sentuh Berbagai Sektor dan Berdayakan Masyarakat

Hutan Kehati menjadi habitat bagi berbagai spesies endemik. Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada penanaman pohon, tetapi juga meliputi rehabilitasi ekosistem, penelitian ilmiah, dan pemberdayaan masyarakat lokal melalui program pendidikan lingkungan.

Dalam pelaksanaan program Hutan Kehati, PT Timah melakukan beberapa kegiatan utama seperti penanaman dan penyulaman, pemeliharaan tanaman, pengkayaan jenis tanaman, pemeliharaan satwa, pengelolaan laboratorium kultur jaringan, pembibitan tanaman, serta monitoring dan evaluasi secara rutin.

Program pengelolaan Hutan Kehati yang dijalankan PT Timah telah memberikan dampak positif bagi ekosistem lingkungan. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah jenis flora dan fauna di masing-masing kawasan Hutan Kehati. Saat ini, Hutan Kehati Muntok memiliki 61 jenis flora dan 36 jenis fauna. Di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang terdapat 52 jenis flora dan 37 jenis fauna, sementara di Hutan Kehati Kundur terdapat 32 jenis flora dan 44 jenis fauna.

Baca Juga: Kolaborasi Dunia Pendidikan dan Dunia Usaha, PT Timah Berikan Kesempatan Magang Bagi Mahasiswa dan Pelajar

Hutan Kehati PT Timah juga berfungsi sebagai upaya untuk melestarikan flora dan fauna endemik di kawasan tersebut, dengan tujuan menjaga ekosistem secara berkelanjutan.

Anggi Siahaan, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah, menyatakan bahwa PT Timah dalam menjalankan proses bisnis selalu mematuhi peraturan lingkungan dan juga melaksanakan berbagai program yang melampaui persyaratan peraturan tersebut dalam melestarikan keanekaragaman hayati.

"PT Timah mengintegrasikan pengelolaan keanekaragaman hayati dengan memastikan keberlanjutan ekosistem, mencegah dan meminimalkan dampak aktivitas terhadap keanekaragaman hayati. Salah satunya dengan Hutan Kehati," ujar Anggi.

Baca Juga: PT Timah Serahkan Bantuan Untuk Korban Kebakaran di Kelurahan Sawang

Melalui inisiatif ini, PT Timah mengambil langkah nyata dalam pelestarian lingkungan. Keberhasilan Hutan Kehati memerlukan komitmen jangka panjang dan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan komunitas lokal.

Untuk itu, PT Timah terus berkolaborasi dengan kelompok masyarakat dalam menjaga kawasan ini. Saat ini, kawasan Hutan Kehati PT Timah juga telah menjadi sarana edukasi dan rekreasi bagi masyarakat.***

Editor: Subrata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini